Blogs

Anemia pada Ibu Hamil dan Bahayanya bagi Kehamilan

Anemia Ibu Hamil yaitu kurangnya sel darah merah selama masa kehamilan. Menurut WHO, anemia pada kehamilan terjadi apabila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dL. Kasus anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil di Indonesia tergolong tinggi. Anemia akan berdampak pada ibu dan bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan kemungkinan besar juga akan mengalami anemia.

Faktor Risiko Anemia pada Ibu Hamil yaitu :

  1. Asupan Gizi. Selain kurangnya zat besi, kurangnya kadar asam folat dan vitamin B12 menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Sehingga, ibu hamil disarankan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan bervariasi.
  2. Adanya Diabetes Kehamilan.
  3. Kehamilan Kembar. Kebutuhan zat besi pada kehamilan kembar lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal sehingga menjadi risiko ibu mengalami anemia.
  4. Kehamilan Remaja. Anemia pada kehamilan remaja disebabkan oleh banyak faktor, seperti adanya penyakit infeksi, genetik, atau belum tercukupinya status nutrisi yang optimal.
  5. Infeksi dalam kehamilan, kondisi infeksi dapat memicu kekurangan zat besi. Infeksi seperti cacing, tuberculosis, HIV, malaria, maupun penyakit lain.

Anemia pada ibu hamil berbahaya karena dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, kelahiran premature hingga kematian baik pada ibu maupun bayi.

Apa Saja Jenis Anemia pada Ibu Hamil?

  • Anemia Karena Perdarahan.

Anemia akibat perdarahan dapat terjadi selama masa kehamilan, tetapi lebih sering terjadi setelah persalinan.

  • Anemia Kekurangan Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 dan B6.

Anemia kekurangan zat besi adalah yang paling sering terjadi dan dipicu oleh perubahan fisiologis kehamilan. Anemia kekurangan asam folat terjadi pada wanita dengan diet tidak seimbang. Kekurangan vitamin B12 berisiko terjadi komplikasi kehamilan, seperti keguguran.

  • Anemia Akibat Proses Inflamasi.

Anemia dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi pencernaan.

  • Anemia karena Penyakit Ginjal

Ibu hamil dengan gagal ginjal dapat terjadi anemia selama kehamilan. Kasus kelahiran premature banyak terjadi pada anemia karena penyakit ginjal.

Bagaimana Tanda Ibu Hamil Mengalami Anemia?

Sesak saat beraktivitas ringan, serta mudah lelah. Bila anemia semakin parah, maka daya tahan menurun, gelisah, gangguan konsentrasi, sesak, berdebar, pusing berputar, dan seluruh tubuh pucat.

Cara Mencegah Anemia dengan :

  1. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan bervariasi.

Terutama konsumsi makanan mengandung zat besi dan asam folat setiap hari. Seperti daging (sapi atau unggas) rendah lemak yang dimasak matang, makanan laut yang dimasak matang, sayuran hijau (bayam dan kangkong), kacang-kacangan dan buah-buahan.

2. Mengkonsumsi vitamin C lebih banyak, vitamin c membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan secara lebih efisien.

3. Mengkonsumsi Suplemen seperti tablet penambah darah / zat besi, vitamin B12 dan asam folat.

Sumber: Kemenkes RI

Komentar

Leave a Comment