Cegah Penularan Hepatitis B Dari Ibu Hamil Ke Anak

Apa itu hepatitis ?
Peradangan pada organ hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Diantara beberapa virus, virus hepatitis B dan C dengan keluaran klinis hepatitis akut dan kronik merupakan virus hepatitis yang menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat terbesar diindonesia.
Hepatitis B
- Penularan umumnya terjadi secara vertical yaitu dari ibu hepatitis B ke anak
- 95% terjadi pada massa persalinan, 5% secara intra uterin
- Lakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil di trimester 1 kehamilanya
- Status HBsAg ibu hamil penting diketahui sebelum melahirkan
- Saat bayi usia 9-12 bulan lakukan pemeriksaan HBsAg
- Imunisasi hepatitis B dan HBV dapat melindungi bayi
Gejala Hepatitis B antara lain :
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit kuning (terlihat dari kulit dan bagian putih mata yang mengguning)
- Gejala yang mirip pilek, misalnya lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala .
Gejala gejala tersebut tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak muncul. Karena itulah banyak orang yang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi.
Inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh hingga munculnya gejala pertama infeksi tersebut. Masa inkubasi hepatitis B biasanya berkisar antara 1-5 bulan sejak terjadinya pajanan terhadap virus.
Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan vaksin. Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir diberikan <12 jam setelah persalinan untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena hepatitis B antara lain :
- Berhenti atau jangan menggunakan obat obatan terlarang
- Hindari berbagai penggunaan barang seperti sikat gigi, anting anting serta alat cukur
- Waspadalah saat ingin menindik dan menatotubuh
- Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali anda yakin pasangan anda tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.
Sumber : kemenkes RI