Kenali Tanda Tongue-Tie Pada Bayi

Bila sikecil terlihat rewel atau kesulitan saat menyusu, itu bisa menjadi bahwa si kecil mengalami gangguan pada lidah yang disebut tongue-tie. Tongue- tie merupakan kelainan bawaan lahir pada lidah akibat terlalu pendeknya frenulum, yaitu jaringan penghubung antara lidah dan dasar mulut. Tongue- tie umumnya baru menimbulkan masalah apabila sudah menyebabkan bayi tidak leluasa menggerakkan lidahnya, sehingga mengalami kekurangan ASI akibat kesulitan dalam menyusu.

Tanda dan Gejala Bayi Tongue- Tie

1. Sulit mengangkat atau menggerakakn lidahnya. Hal ini dapat membuat lidah bayi tidak melekat dengan benar pada putting saat menyusu
2. Bayi butuh waktu lama untuk menyusu, tapi terlihat tetap lapar dan rewel meski baru saja menyusu
3. Bayi mengeluarkan suara mengecap yang menyerupai suara “ckck” tiap kali menyusu
4. Lidah bayi tampak memiliki lekukkan diujungnya, sehingga lidahnya terlihat seperti bentuk hati

Tipe Tongue Tie berdasarkan tingkat keparahannya

• Tipe 1, frenulum tipis dan elastis, serta menempel dari ujung lidah hingga ke tepian puncak gusi
• Tipe 2, frenulum masih elastis namun sudah lebih tebal dibandingkan tongue tie tipe1 . frenulum menempel 2-4 mm dibelakang ujung lidah hingga ke dekat tepian puncak gusi.
• Tipe 3, frenulum tebal dan kaku, serta menempel dari bagian tengah lidah hingga ke dasar mulut
• Tipe 4, frenulum terletak dibelakang, dekat pangkal lidah, sehingga tidak terlihat dengan jelas.

Cara menangani Tongue Tie

1. Observasi, jika tongue tie masih tergolong ringan dan tidak menimbulkan gangguan menyusu, dokter biasanya hanya akan memantau dulu perkembangan kondisinya, untuk melihat apakah gerakan lidah membaik atau tidak.
2. Operasi frenotomi, langkah operasi ini diperlukan untuk mengatasi tongue tie yang parah hingga membuat bayi sulit menyusu atau menggerakkan lidahnya. Prosedur frenotomi dilakukan dengan memotong frenulum bayi menggunakan gunting steril, pisau bedah, atau laser. Frenotomi pada bayi umumnya tidak membutuhkan pembiusan karena tidak menimbulkan rasa sakit.

Sumber : kemenkes