Kepemimpinan Dalam Islam
Kurniawan Bagus S
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Advisor : Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Kep.Jiwa., Ph.D
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik untuk perbincangkan karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi, kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Dalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah, kata dasar kahalifah pada dasarnya bermakna pengganti atau wakil. Pemakaian khalifah setelah nabi Muhammad wafat terutama bagi keempat Khulafaurrasyidin menyentuh juga maksud yang terkandung di dalam perkataan amir (jamaknya umara) yang berarti penguasa
Bahasan tentang kepemimpinan dalam al-Quran dapat ditemukan dalam berbagai ayat dari beragam topik dan tema. Sebagai contoh, dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” ( QS Al-Baqarah ayat 30 )
Allah SWT memerintahkan manusia khususnya orang-orang beriman untuk taat kepada nabi Muhammad SAW. Ketaatan pada beliau pada dasarnya juga taat kepada Allah SWT. Kepemimpinan beliau sebagai manusia pilihan Allah SWT adalah perwujudan kepemimpinan Allah SWT secara nyata di muka bumi. Kepribadian nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dalam pola pikir, bersikap, dan berperilaku merupakan pancaran isi kandungan Al-quran sehingga patut untuk diteladani. Beliau diberi anugerah oleh Allah SWT yang sudah seharusnya dimiliki oleh Rasul Allah SWT termasuk nabi Muhammad SAW. Sifat wajib Rasul Allah SWT adalah siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan), dan fatanah (cerdas).
a. Siddiq (benar)
Rasulullah SAW memilki sifat siddiq yang artinya benar, berarti Rasulullah SAW mencintai kebenaran yang datangnya dari Allah SWT. Segala ucapan dan tindakan yang dilakukan beliau tentu adalah sebuah hal yang benar, semua perintah dan larangan Rasulullah SAW adalah kebenaran dari Allah SWT. Karena Rasulullah SAW melakukan memberikan perintah dan larangan atas dasar wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Sifat siddiq apabila diimplemetasikan pada kegiatan sehari hari maka kita wajib untuk bersikap jujur setiapwaktu. Kejujuran ini sangat dibutuhkan agar kita terhindar dari perilaku yang tidak terpuji.
b. Amanah (dapat dipercaya)
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat amanah yang artinya dapat dipercaya. Beliau dapat menjaga rahasia, mengetahui apa yang seharusnya disampaikan dan mengetahui apa yang tidak perlu disampaikan. Beliau menyampaikan segala perkara sesuai dengan porsinya, tidak ditambahkan atau pun dikurangkan. Sebagaimana beliau menyampaikan firman-firman yang Allah SWT turunkan kepada beliau. Seseorang yang mendapatkan amanah tidak boleh berkhianat terhadap tanggung jawab yang dimilikinya. Dalam menyampaikan amanah pun seseorang harus bersifat adil, amanah tersebut harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya
c. Tabligh (menyampaikan)
Tabligh memiliki arti menyampaikan, dengan memiliki sifat tabligh berarti Rasulullah SAW memiliki kemampuan untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia. Namun wahyu ini tidak hanya disampaikan kepada para umatnya, melainkan juga dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan. Bagi pemimpin Islam, sifat tabligh tidak hanya memiliki arti sebagai mampu menyampaikan informasi, namun juga harus mencerminkan menunjukkan tindakan yang dilakukan sehari-hari dan memiliki kemampuan baik dalam bernegosiasi
d. Fatanah (cerdas)
Rasulullah SAW diberikan sifat fatanah berarti beliau diberi karunia kecerdasan yang tinggi. Rasulullah memiliki kecerdasan yang dinilai luar biasa. Sifat fatanah ini dapat tercermin dari kecakapan beliau menyampaikan firman- firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-quran. Beliau selalu dapat menjelaskannya dengan jelas dan memberikan contoh langsung melalui As-Sunnah kepada umatnya.
Pembahasan di atas membuktikan bahwa ternyata sifat sifat kemimpinan nabi Muhammad SAW dapat di implementasikan pada kehidupan sehari hari karena pada dasarnya semua dari kita adalah pemimpin meskipun hanya pemimpin untuk diri kita sendiri. Nabi Muhammad SAW adalah tauladan bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam hal kepemimpinan ini beliau adalah sosok yang mencontohkan kepemimpinan yang baik dimana kepentingan umat adalah prioritas utama beliau. Maka sangat tepatlah apabila kita sangat diharapkan untuk bisa mencontoh cara dan model kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.