Blogs

Mengenal Penyakit Lupus

Lupus merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi saat system imun yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi atau cedera justru menyerang sel dan jaringan yang sehat. Hal ini akan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada berbagai organ dan bagian tubuh. Lupus adalah penyakit autoimun yang bersifat menahun, lupus tidak menular dan bukan termasuk kanker.

Penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Namun, ada bebrapa factor yang diduga dapat memicu terjadinya lupus, yaitu :

  1. Lingkungan seperti paparan sinar matahari, paparan asap rokok, atau paparan racun atau bahan kimia tertentu seperti merkuri dan silica.
  2. Kondisi genetic (memiliki keluarga yang menderita penyakit lupus)
  3. Hormone terutama peningkatan hormone estrogen
  4. Penyakit infeksi dan obat obatan tertentu

Faktor risiko lupus yaitu Berjenis kelamin wanita, berusia antara 15-45 tahun, memiliki keluarga yang juga menderita lupus atau penyakit autoimun lainnya , lupus sering mengenai wanita usia produktif, lupus dapat menyerang berbagai organ sehingga gejalanya juga bervariasi

Gejala lupus yaitu sering merasa kelelahan, muncul ruam dari hidung sampai kedua pipi,sendi terasa nyeri kkau atau bengkak, demam secara tiba tiba, nyeri dada, sedsak napas, daya ingat menurun.

Saluri (periksa lupus sendiri)

  1. Apakah persendian anda sering terasa sakit, nyeri atau bengkak lebih dari 3 bulan ?
  2. Apakah jari tangan atau jari kaki pucat, kaku atau tidak nyaman saat disaat dingin ?
  3. Apakah anda pernah menderita sariawan lebih dari 2 minggu?
  4. Apakah anda mengalami kelainan darah seperti anemia, leukositopenia atau trombositopenia?
  5. Pernanhkan pada wajah anda terdapat ruam kemerahan berbentuk kupukupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi ?
  6. Apakah kulit anda hipersensitif terhadap sinar matahari ?
  7. Apakah anda pernah mengalami nyeri dada selama beberapa hari saat menarik nafas?

Apabila pernah mengalami tanda tanda tersebut segera periksa ke dokter atau ke RS PKU Muhammadiyah Temanggung agar bisa terdeteksi sedini mungkin .

Sumber : kemenkes RI, p2ptm Kemenkes

Komentar