
ERACS yaitu metode melahirkan operasi yang dapat mengurangi rasa nyeri dan mempersingkat masa penyembuhan setelah persalinan.
Metode ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery adalah pengembangan metode ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) untuk mempercepat perawatan usai operasi bedah. Pertama kali ERAS digunakan untuk operasi usus besar pada saluran pencernaan.
Saat ini metode ERAS dikembangkan menjadi ERACS dan digunakan untuk proses persalinan caesar. Metode ini telah berhasil dibuktikan di Eropa sejak tahun 2012 dan diadopsi di Amerika tahun 2018, serta mulai diterapkan dalam persalinan di Indonesia sejak tahun 2019.
Beberapa rumah sakit telah menerapkan metode ini sebagai pilihan melahirkan Caesar. Operasi dengan metode ERACS memiliki batasan waktu karena dosis obat yang digunakan lebih sedikit dan memengaruhi efeknya. Proses melahirkan dalam operasi ERACS maksimal 60 hingga 90 menit.
Apa saja manfaat dari metode ERACS dibandingkan metode caesar dan konvensional?
Manfaat dan keuntungan yang didapat ketika persalinan menggunakan metode ini antara lain:
Mengurangi Rasa Nyeri Pasca Operasi.
Metode ERACS menggunakan obat Pereda nyeri antiinflamasi nonsteroid NSAID seperti ibuprofen, ditambah dengan suntikan Pereda nyeri jangka Panjang pada tulang belakang (epidural) saat persalinan.
Obat tersebut akan mengurangi rasa sakit secara maksimal sekaligus meminimalkan efek samping seperti mual. Sehingga dengan metode ini, ibu dapat segara melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan bayi bahkan di ruang operasi.
Waktu penyembuhan luka yang lebih cepat.
Ibu bisa lebih cepat pulih, bahkan 2 jam pasca operasi sudah bisa duduk, dan kateter dapat dilepas 6 jam pasca operasi, serta 10 jam setelah operasi ibu dapat berjalan ke kamar mandi sendiri.
Meminimalisir mual dan muntah.
Metode ini menggunakan kombinasi cairan infus dan obat anti mual. Waktu puasa yang pendek (6 jam sebelum operasi) dan puasa minum (2 jam sebelum operasi), Disarankan minum manis sebelum operasi sebagai sumber tenaga ketika sedang operasi
Mempersingkat waktu rawat inap di rumah sakit.
Ketika kelahiran menggunakan metode ERACS masa rawat inap juga lebih singkat karena pemulihan yang cepat. 24 jam setelah melahirkan ibu sudah boleh pulang, sedangkan metode Caesar yang biasa ibu harus rawat inap selama 3 hingga 4 hari
Apa Saja Kondisi yang Tidak Diperbolehkan Menjalani Metode ERACS?
Bunda yang memiliki kehamilan ehat bisa melahirkan dengan metode ERACS. Namun, bila mengalami kondisi medis berat seperti plasenta akreta, proses persalinan akan membutuhkan waktu lama dan transfusi yang banyak sehingga tidak disarankan. ERACS juga tidak bisa dilakukan pada kondisi yang membutuhkan transfusi darah dalam jumlah banyak.
Apa Saja Tips Persiapan Melahirkan dengan ERACS?
- Sejak awal kehamilan sudah mencari informasi terkait ERACS.
- Mencari rumah sakit yang menerapkan metode ERACS untuk melahirkan.
- Kondisi kesehatan dan kehamilan harus dijaga agar bisa siap saat harus melahirkan dengan metode ERACS.
- Hindari konsumsi alkohol dan merokok karena dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko perdarahan selama operasi.
- Bila memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan agar bisa melahirkan dengan ERACS.
2 Comments