Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Asma
Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernafasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, baik muda maupun tua. Banyak mitos seputar asma yang beredar. Mana yang benar mana yang salah?
Salah penanganan asma bisa berujung dengan kematian. Sayangnya banyak sekali mitos dan kepercayaan yang terkadang menghambat penanganan asma secara benar. Mitos dan fakta yang terkait dengan asma yaitu
| Mitos | Fakta |
| Penyakit asma bisa disembuhkan | Seseorang dengan asma tidak bisa 100% bebas dari penyakitnya, tetapi asma dapat dikendalikan dan seseorang dengan asma dapat beraktivitas seperti orang lain. Tips mencegah factor pencetus (debu, dingin, flu, stress, bulu binatang, polusi, asap rokok). |
| Penggunaan inhaler akan alami ketergantungan | Tidak membuat kecanduan. Justru, pengembangan obat asma dalam bentuk aerosol yang pemakaianya menggunakan alat inhaler merupakan kemajuan terpenting dalam pengobatan asma. |
| Asma adalah penyakit saluran pernapasan, bukan penyakit paru | Gangguan pernapasan pada asma terletak pada alveolus dimana merupakan bagian paru. Jadi asma merupakan salah satu penyakit paru. |
| Penderita yang kambuh, harus segera merebahkan tubuh sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut | Penderita ynag kambuh justru harus mengatur nafasnya dalam posisi duduk. Posisi ini membuat rongga paru menjadi lebih terbuka sehingga memudahkan penderita untuk mendapatkan oksigen |
| Asma mudah kambuh bila berada ditempat yang lembab | Penderita asma justru disarankan untuk sering berada pada tempat yang udaranya lembab untuk mengurangi serangan asma |
| Penderita asma tidak boleh berolahraga | Penderita asma juga butuh berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Hanya saja olahraga yang boleh dilakukan oleh penderita asma adalah olahraga ringan yang tidak terlalu melelahkan. |
Jika mengalami keluhan kesehatan, segera periksakan kesehatan ke RS PKU Muhammadiyah Temanggung agar kondisi tetap sehat.
Sumber : kemenkes RI
0 kementar
