Pencegahan Sindrom Down Pada Anak

Sindrom Down merupakan suatu kelainan bawaan (genetik) yang cukup sering terjadi. Kondisi down sindrom merupakan suatu kelainan genetik (bawaan) pada kromosom 21 yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan kelainan fisik yang khas. Kelainan biologis berupa adanya cetakan ketika kromosom 21 sehingga individu tersebut memiliki 47 kromosom. Oleh sebab itu sindrom ini juga dikenal dengan trisomi 21 karena jumlah kromosom 21 berlebih menjadi 3, sedangkan pada umunya hanya 2.
Gejala sindrom down ?
Anak dengan sindrom down memiliki bawaan multiple dan mengalami retardasi mental. Gejala fisik yang tampak yaitu fitur wajah datar, leher pendek, mata kecil sipit dan sudut mata luar tertarik keatas, lidah besar dan menjulur, telinga kecil dan rendah, jari kaki dan tangan pendek, garis tangan tunggal dan lurus, serta perawakan pendek. Sebagian besar bayi penderita sindrom down terlahir dengan kelainan jantung yang biasanya terjadi pada dinding jantung yang memisahkan empat ruang jantung.
Pencegahan sindrom down
Ada beberapa cara melakukan pencegahan terjadinya sindrom down. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis, bagi para ibu hamil terutama pada bulan bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau ibu hamil diatas usia 40 tahun harus hati hati. Pencegahan sindrom down juga dapat dilakukan dengan cara gaya atau pola hidup sehat. Meskipun dapat terjadi pada siapapun, kebiasaan bergaya hidup sehat kemungkinan dapat membantu mencegah terjadinya sindrom down pada janin.
Gaya hidup yang harus diperhatikan yaitu :
- Konsumsi makanan bergizi
- Makanlah sayuran dan buah buahan segar
- Hindari kebiasaan merokok
- Hindari kebiasaan minum minuman beralkohol
- Olahraga teratur
Lakukan gaya hidup sehat untuk mencegah anak terlahir down sindrom dan segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk mencegah tersebut di RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
Sumber : kemenkes RI,