Blogs

Penting untuk Memahami Psikologi Perkembangan Anak

Psikologi perkembangan pada anak merupakan proses perubahan psikologis yang terjadi sejak bayi hingga remaja dan perlu dipahami oleh orang tua agar berhasil dalam mendidik anak.  Apabila salah dalam menafsirkan emosi anak, orang tua cenderung memberikan nilai buruk terhadap anak, sehingga orang tua dianggap melakukan pengasuhan yang buruk karena tidak memperbaiki situasi.

Perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup. Secara umum, aspek perkembangan terdiri dari tiga aspek yang saling berpengaruh yaitu aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Sedangkan rentang kehidupan dikelompokkan dalam delapan periode, yaitu periode prenatal, masa bayi dan toddlerhood, masa kanak-kanak awal, usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa madya, dan dewasa akhir.

Proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor biologis dan budaya, dimana keseimbangan antara keduanya berubah sepanjang waktu. Selain itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi perkembangan, meliputi faktor genetik / turunan seperti ras / suku dan jenis kelamin, faktor  lingkungan seperti gizi, keluarga, status sosial-ekonomi, budaya dan kelompok etnik, serta faktor kematangan.

Tahapan Perkembangan Psikologi Anak :

  1. Periode Pranatal (dari janin hingga lahir).

Periode ini berlangsung kurang lebih sembilan bulan di dalam kandungan. Pada periode ini, perkembangan berlangsung paling cepat, diawali dari satu sel organisme hingga berkembang menjadi janin dengan kapasitas-kapasitas yang penting untuk menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.

  • Periode bayi dan toddler (dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan).

Periode bayi adalah masa ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi. Pada masa ini ikatan yang erat dengan orang lain terbentuk untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih selama satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut sebagai rentang periode toddler. Pada periode ini, seorang anak mulai mengembangkan otonomi sejalan dengan kemampuannya untuk berbicara dan melakukan mobilitas. Bagaimanapun mereka tetap membutuhkan orang tua dan pengasuh untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi mereka dalam melakukan berbagai hal.

  • Periode Kanak-Kanak Awal (berlangsung sekitar usia 2-6 tahun).

Periode kanak-kanak awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah. Pada periode ini tubuh menjadi lebih panjang dan lebih ramping. Keterampilan motor juga menjadi lebih baik. Anak-anak pada periode ini lebih mampu mengontrol diri dan mengurus dirinya sendiri. Mereka juga mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (seperti kemampuan mengikuti instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain bersama teman. Hal tersebut didukung pula oleh perkembangan berpikir dan bahasa yang luar biasa pada masa ini.

  • Periode Usia Sekolah (berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun).

Pada periode ini anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan menguasai tanggung jawab baru yang menyerupai tanggung jawab orang dewasa. Keutamaan dari periode ini adalah meningkatnya kemampuan atletik, partisipasi dalam permainan yang memiliki aturan, proses berpikir yang lebih logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan hubungan persahabatan.

  • Periode Remaja (berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahun. Periode ini mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh orang dewasa dan kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat. Berpikir menjadi lebih abstrak dan idealis. Sekolah mengarah pada persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia kerja. Remaja juga mulai membangun kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah pencapaian identitas.
Komentar

Leave a Comment