Alamat / Address
Jl. Raya Kedu Km. 02 Kalisat, Bulu, Temanggung
Jumat, 14 Februari 2025
08:00 - 16:00 WIB
Darurat / UGD

Pentingnya Kedelai untuk Menopause

Oleh: Herlina Sari Puspita
Email: idsaripuspita@gmail.com

Peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) menyebabkan tingginya jumlah lanjut usia di suatu wilayah. Hal ini diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan akibat penuaan seperti hipertensi (tekanan darah tinggi).1

Kabupaten Temanggung menjadi wilayah dengan kasus hipertensi tertinggi ke-6 di Jawa Tengah dan sebagian besar terjadi pada kelompok wanita usia lanjut.2,3 Hipertensi bagi wanita usia lanjut dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.4

Wanita usia lanjut memiliki risiko hipertensi lebih tinggi dibanding pria karena rendahnya kadar estrogen dalam tubuh selama menopause (masa berhentinya menstruasi secara permanen).5

Hormon estrogen memiliki peran menjaga elastisitas pembuluh darah agar tekanan darah tetap normal.6 Faktor lain pemicu hipertensi pada wanita menopause selain rendahnya kadar estrogen yaitu, aktivitas fisik dan pola asupan.7

Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok wanita menopause di Temanggung, asupan fitoestrogen yang adekuat dapat menurunkan risiko hipertensi.8

Fitoestrogen adalah senyawa pada tumbuhan yang berperan seperti estrogen dalam tubuh, yaitu memelihara kesehatan pembuluh darah. Selain itu fitoestrogen merupakan antioksidan yang baik untuk menurunkan tekanan darah. Fitoestrogen paling banyak terkandung dalam kedelai dan olahannya.9,10

Kandungan fitoestrogen dalam 100 gram bahan makanan dimuat dalam tabel berikut.

 Tabel Kandungan Fitoestrogen/100 gr Bahan Makanan11

NoBahan MakananTotal Kandungan (mg)
1.Kedelai148,50
2.Tempe72,80
3.Tahu34,78
4.Susu Kedelai10,73
5.Brokoli0,04
6.Tauge0,04
7.Buncis0,03

*Sumber : Data penelitian dan database kandungan fitoestrogen dalam 100 gr bahan pangan oleh USDA

Rutin berolahraga juga dapat menurunkan risiko hipertensi pada wanita menopause. Semakin tinggi tingkat aktivitas fisik seseorang maka semakin rendah risiko tekanan darah tinggi.8

Individu yang kurang melakukan aktivitas fisik cenderung memiliki frekuensi denyut jantung yang tinggi sehingga ototnjantung bekerja lebih keras dan tekanan pada pembuluh darah juga semakin besar.12

Aktivitas fisik yang adekuat bermanfaat untuk wanita menopause dalam mencegah aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri karena penumpukan lemak) dan meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (lemak yang baik bagi tubuh)sehingga menjaga tekanan darah tetap normal.13

Sehingga diharapkan bagi masyarakat terutama wanita menopause, rutin untuk melakukan olahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, senam dan sebagainya minimal 30 menit setiap hari. Serta meningkatkan asupan kedelai dan olahannya, brokoli, tauge dan buncis sebagai sumber makanan kaya akan fitoestrogen yang baik untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

 1.       Kemenkes RI. Buletin jendela data dan informasi kesehatan : gambaran kesehatan lanjut usia di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2013;

2.        DKK Temanggung. Data dasar kesehatan lanjut usia Kabupaten Temanggung tahun 2019. Temanggung; 2019.

3.        DKP Jawa Tengah. Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2017. Semarang; 2018. Tersedia pada: www.dinkesjatengprov.go.id

4.        Amanda D, Martini S. Hubungan karakteristik dan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi. J Berk Epidemiol. 2018;6(1).

5.        Kemenkes RI. Hasil riset kesehatan dasar nasional tahun 2018. Jakarta; 2018.

6.        Messina M. Soy foods, isoflavones, and the health of postmenopausal women. Am J Clin Nutr. 2014;100.

7.        Puspita NA. Hubungan asupan lemak, asupan natrium dan status gizi dengan tekanan darah sistolik pada wanita pralansia di pos kesehatan lansia Kelurahan Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. 2016;

8.        Puspita, Herlina Sari. Hubungan asupan fitoestrogen dan natrium dengan tekanan darah wanita menopause. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2021. Tersedia pada: http://eprints.undip.ac.id/82860/1/REPO_HERLINA_SARI.pdf

9.        Desmawati D, Sulastri D. A phytoestrogens and their health effect. Open Access Maced J Med Sci. 14 Februari 2019;7(3):495–9.

10.      Sulastri D. Phytoestrogen intake correlate with blood pressure in Minangkabau premenopausal people. Adv Sci Lett. 2018;24:6211–3.

11.      Bhagwat S, Haytowitz DB, Holden JM. USDA database for the isoflavone content of selected foods release 2.1. U.S. Department of Argiculture. 2011. Tersedia pada: https://data.nal.usda.gov/system/files/Isoflav_R2-1.pdf

12.      Andria KM. Hubungan antara perilaku olahraga, stress dan pola makan dengan tingkat hipertensi putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Vol. Vol. 1, No, Jurnal Promkes. 2013.

13.      Sase FA, Pramono A. Hubungan durasi aktivitas fisik dan asupan natrium dengan tekanan darah pada wanita menopause. J Nutr Coll. 2013;2(2):287–93.

Komentar
POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI