Penyakit Batu Empedu Pada Wanita Yang Perlu Diwaspadai

Ada beragam gejala batu empedu pada wanita yang dapat terjadi. Namun, gejala yang perlu diwaspadai adalah nyeri perut kanan atas yang bisa menjalar ke punggung hingga pinggang. Batu empedu dapat terjadi akibat pengendapan kolestrol didalam kantung atau saluran empedu. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi wanita lebih rentan terkena batu empedu dibandingkan pria karena pengaruh hormon.
Wanita memiliki hormon estrogen yang berperan dalam mengatur sistem reproduksi dan menunjang proses kehamilan. Hormon ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam tubuh, sehingga bisa memicu pengendapan kolestrol dan terbentuknya batu empedu.
Gejala batu empedu pada wanita yaitu
- Nyeri perut, nyeri tersebut dibagian perut bagian atas yang bisa menjalar ke punggung atas maupun bawah.
- Diare, karena batu empedu menghalangi aliran cairan empedu dari hati ke usus. Hal ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dan menyebabkan diare.
- Mual dan muntah, batu empedu yang terjebak disaluran empedu bisa menyebabkan peradangan dan infeksi pada organ pencernaan seperti kantung empedu dan pankreas.
- Kulit dan mata menguning, pada kasus parah batu empedu dapat menyumbat saluran empedu dan mencegah aliran empedu ke usus. Akibatnya cairan empedu menumpuk diorgan hati yang menyebabkan zat pigmen atau bilirubin dalam cairan empedu bocor ke dalam darah sehingga kulit dan mata menguning.
- Warna urine gelap, karena tubuh berusaha mengeluarkan jumlah bilirubin yang berlebih didarah melalui urine
- Warna tinja pucat, hal ini terjadi ketika bilirubin yang memberikan warna kecoklatan pada feses tidak bisa mencapai usus, sehingga tinja tampak pucat.
Pengobatan dan pencegahan penyakit batu empedu
Metode pengobatan batu empedu meliputi operasi pengangkatan kantung empedu atau obat obatan. Meski demikian pemberian obat jarang dilakukan karena kurang efektif dalam mengatasi batu empedu.
Batu empedu dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan menghindari makanan bersantan atau berminyak. Upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah membatasi konsumsi minuman beralkohol,berolahraga teratur, memperbanyak konsumsi cairan dan menghindari diet terlalu ketat.
Sumber : kemenkes RI