Gangguan pendengaran yang terjadi dari tuli sebagian (kurang dengar) atau tuli berat dapat menghambat produktivitas sehari hari terutama saat berkomunikasi. Apabila telinga menjadi kurang dengar maka bisa terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan lawan bicara.Gangguan pendengaran adalah kehilangan pendengaran disalah satu atau kedua telinga.Telinga normal dapat mendengar suara 60 db atau setara orang berbicara normal atau ½ dari volume maksimum handphone.
Faktor penyebab gangguan pendengaran: Terlalu lama mendengar kebisingan, gangguan sejak lahir, proses penuaan dimana terjadi degenerasi sel sel sensorik penerimaaan sensasi dengar, terdapat benda asing yang menghalangi telinga
Cara pencegahan untuk kesehatan pendengaran :
- Pada ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan teratur dan segera berobat apabila terdapat demam yang disertai dengan ruam merah pada tubuh, jangan minum jamu atau obat apabila tidak disarankan oleh tenaga medis
- Untuk balita agar usahakan tidak minum susu botol sebelum bayi berumur satu tahun untuk mengurangi infeksi saluran nafas.
- Memperhatikan kebersihan liang telinga
- Tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter
- Hindari suara bising
- Hindari makan obat sembarangan
- Hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang rumput, dan batang korek api
Tips melindungi telinga :
- Disarankan menggunakan heandset/speaker ditelinga dengan volume 60% dari volume maksimum
- Hindari makanan yang mengiritasi tenggorokan seperti makanan pedas, asam dan berminyak
- Perbanyak konsumsi air putih
- Hindari lingkungan bising atau lebih dari 80db
Kondisi telinga yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pendengaran pada orang dewasa berdampak dalam hal komunikasi, emosional dan hubungan social. Sedangkan pada anak anak dapat mempengaruhi nilai akademik/ prestasi belajar. Mari jaga kesehatan telinga dan pendengaran secara berkala, karena kesehatan telinga dan pendengaran adalah salah satu investasi di masa depan.
Sumber : Kemenkes RI
