Alamat / Address
Jl. Raya Kedu Km. 02 Kalisat, Bulu, Temanggung
Rabu, 26 Maret 2025
08:00 - 16:00 WIB
Darurat / UGD

Suami Siaga Dukung Keberhasilan Persalinan

Suami Siaga berarti menjadi suami pengambil keputusan yang diharapkan tepat selama kehamilan istri baik sebelum, saat, maupun sesudah persalinan.  

Suami Siaga (Siap-Antar-Jaga) merupakan bentuk kesiapsiagaan suami dalam hal pencegahan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ibu hamil serta bayi mulai dari masa kehamilan hingga persalinan.

Program diadakannya suami siaga bertujuan menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Semua tindakan dan keputusan suami berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan ibu dengan bayi yang dikandung.

Peran suami dalam memberikan dukungan fisik maupun psikologis juga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil selama persalinan. Motivasi yang menunjang berhasilnya persalinan antara lain mendukung untuk melakukan pemeriksaan kehamilan kecara rutin ke pelayanan kesehatan, menentukan keputusan untuk segera membawa ibu hamil ke layanan kesehatan terdekat ketika sesaat akan melahirkan, memberi keputusan dalam mendapatkan perawatan  ANC (antenatal care), dan penggunaan KB setelah persalinan berakhir.

Pengetahuan seputar kehamilan yang perlu dikuasai sebagai suami siaga antara lain:

  1. KebidananMateri yang menjelaskan tentang kehamilan, persalinan, dan penanganan bayi serta risikonya dan pentingnya periaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada saat sebelum menyusui dan menangani bayi.
  2. Imunisasi dan Keluarga Berencana. Materi meliputi dukungan KB setelah persalinan. Selain itu, disampaikan pula pentingnya CTPS sebelum pemberian imunisasi pada bayi.
  3. Gizi. Materi terkait manfaat asupan ibu hamil dan menyusui, materi pemberian ASI eksklusif dan tata cara pemberian makanan pada bayi pada usia 2 tahun pertama.
  4. Kesehatan lingkungan dipadukan dengan PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari penyediaan jamban sehat, pengelolaan air minum/makan serts pengolahan sampah dan limbah rumah tangga.

Apa saja yang harus dilakukan ketika menjadi suami siaga?

  1. Menyediakan akses pelayanan kesehatan dan diusahakan mendampingi
  2. Mengantar dan menjaga istri ketika hamil
  3. Melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sebagai bentuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi kehamilan.

Bentuk dukungan yang dapat diberikan ketika menjadi suami siaga antara lain :

  1. Dukungan verbal dan non-verbal, dengan memberikan saran dan bantuan berupa tindakan nyata.
  2. Dukungan emosional berupa tingkah laku yang berhubungan dengan rasa nyaman, tenang, dan aman.
  3. Dukungan secara materi (keuangan).
  4. Dukungan informasional yang berhubungan dengan memberi informasi dan saran serta solusi/petunjuk.

Seorang suami siaga diharapkan dapat memperhatikan konsumsi gizi ibu hamil, menjaga kesehatan fisik dan mental ibu hamil, memeriksakan kehamilan sejak dini, mengupayakan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Membantu melakukan IMD dengan membantu istri agar posisi perlekatan bayi tepat saat menyusui, serta memberikan pijatan pada punggung untuk memperlancar ASI.

Komentar
POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI